Laman

Entri Populer

28 April 2009

Pengukuran VSWR dengan Site Master Anritsu type S332B


Pengukuran VSWR


Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) didefinisikan sebagai perbandingan (atau ratio) antara tegangan rms maksimum dan minimum yang terjadi pada saluran yang tidak match. Bila saluran transmisi dengan beban tidak sesuai (missmatch), di mana impedansi saluran tidak sama dengan Impedansi beban dan gelombang dibangkitkan dari sumber secara kontinyu, maka dalam saluran transmisi selain ada tegangan datang V+

juga terjadi tegangan pantul V-. Akibatnya, dalam saluran akan terjadi interferensi antara V+ dan V- yang membentuk gelombang berdiri (standing wave). Suatu parameter baru yang menyatakan kualitas saluran terhadap gelombang berdiri disebut dengan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR).

Dibawah ini beberapa persamaan rumus VSWR :

VSWR = Vmax / Vmin …………………………………………(1)

1 + √ (RP / FP)

VSWR = …………………………………..(2)

1 - √ (RP / FP)

Coeffisien Reflected : .ρ =(VSWR-1) / (VSWR+1) ……….(3)

Return Loss (RL) : RL= -20 log ρ ……………..……(4)

FP = Forward Power (Daya yang dipancarkan dari sumber ke beban)

RP = Reflected Power , (Daya pantul dari beban ke sumber)

ρ = Coeffisien pantul

Hubungan antara VSWR dengan Return Loss prinsipnya sama saja, nilai VSWR sendiri dinyatakan dalam rasio atau perbandingan dan nilai Return Loss dinyatakan dB. Antena yg bagus menyerap energi 90% dan 10% yg dipantulkan kembali ke sumber.

Nilai VSWR ini sangat dipengaruhi oleh dua hal :

1. Perbedaan Impedanasi saluran transmisi dengan beban.

2. Diskontinuitas saluran transmisi, yg disebabkan oleh pemasangan konektor yg kurang bagus, bending feeder terlalu berlebihan atau kerusakan pada feeder itu sendiri.

ALAT UKUR DAN PROSEDUR PENGUKURAN :

Adapun alat ukur yang digunakan yaitu :

1. Site Master ANRITSU type S3332B

2. Precision OPEN / SHORT,

3. Precision TERMINATION / LOAD

4. Test Port Extension Cable.









Ada 5 (lima) item prosedur pengukuran, diantaranya adalah :

1. Setting Frekuensi dan Kalibrasi

2. Pengukuran VSWR

3. Pengukuran Return Loss (RL)

4. Pengukuran Distance to Fault (DTF)

5. Pengukuran Cable/Waveguide Loss (CL)










I. Setting Frekuensi dan Kalibrasi

Sebelum melakukan pengukuran, sebaiknya alat ukur dikalibrasi terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

A). SETTING RANGE FREQ.

1. Tekan tombol MODE

2. Pilih FREQ-VSWR atau Return Loss

3. Tekan ENTER

4. Tekan tombol FREQ/DIST

5. Tekan F1 soft key

6. Masukan angka 8,9,0 atau pilih Freq yg telah ditentukan/disimpan

7. Tekan ENTER utk menentukan F1=890 MHz

8. Tekan F2 soft key

9. Masukan angka 9,6,0 a atau pilih Freq yg telah ditentukan/disimpan

10. Tekan ENTER utk menetukan F2=960 MHz

B). KALIBRASI

1. Tekan Tombol START CAL (akan mun

cul pesan “Connect Open to RF out port”

2. Pasang precision “OPEN” kemudian tekan ENTER, akan muncul pesan “Measuring OPEN” setelah proses itu selesai muncul pesan “Connect SHORT to RF out

port”

3. Lepaskan precision OPEN, pasang precisi

on SHORT kemudian tekan tombol ENTER dan akan muncul pesan

“Measuring SHORT” setelah itu muncul pesan lagi “Connect TERMINATION to RF o

ut”

4. Lepaskan precision SHORT dan pasang precision TERMINATION tekan ENTER dan akan muncul pesan “Measuring TERMINATION”

5. Periksa di sudut kiri atas tulisan CAL ON (alat ukur sudah terkalibrasi dengan baik).


C). AMPLITUDE / LIMIT

1. Tekan tombol AMPLITUDE atau LIMIT untuk masuk ke menu skala.

2. Misal utk VSWR tekan

softkey TOP, tentukan nilai atasnya (missal: 1.3 ) dan tekan BOTT

OM utk menentukan nilai bawahnya (missal: 1).

3. Misal utk RETURN LOSS tekan softkey TOP, tentukan nilainya (missal: 0) dan tekan BOTTOM utk menentukan nilainya (missal: 54)

D). SAVE SETUP

1. Untuk menyimpan konfigurasi setting tekan SAVE SE

TUP alu gunakan panah utk memilih lokasi 1-10 dan ENTER.

E). RECALL SETUP

1. Tekan tombol RECALL SETUP.

2. Gunakan panah utk memilih setting yg diinginkan kemudian ekan ENTER.

F). SAVE DISPLAY

1. Tekan SAVE DISPLAY utk mengaktifkan menu alfanumerik

2. Gunakan softkey utk memasukkan huruf/angka yg akan disimpan dalam memori.

G). RECALL DISPLAY

1. Tekan tombol RECALL DISPLAY

2. Gunakan panah utk memilih data yg akan ditampilkan lalu ENTER.


II. Pengukuran VSWR

1. Tekan tombol MODE.

2. Gunakan panah utk memilih FREQ-SWR kemudian tekan ENTER.

3. Untuk memilih range Frekuensi seperti PROSEDUR A.

4. Kemudian Kalibrasi seperti prosedur B.

5. Setelah itu pasang konektor feeder (ujungny

a dibebani antenna) ke alat ukur atau bisa juga menggunakan kabel extension dari alat ukur, hal ini utk memudahkan mobilisasi pengukuran.

6. Kemudian amati hasil pengukuran dan tandai amplitudo grafiknya dengan marker

SETTING MARKER

1. Tekan tombol MARKER utk masuk ke menu marker.

2. Tekan softkey M1, tekan softkey EDIT dan masukan nilai frekuensi yg diinginkan (missal: 900) tekan ENTER, setting M1=900 MHz. Tekan softkey BACK utk kembali ke menu marker.

3. Ulangi langkah1 dan 2 utk M2.








III. Pengukuran Return Loss

1. Tekan Tombol MODE.

2. Gunakan panah utk memilih FREQ-RETURN LOSS kemudian tekan ENTER

3. Langkah-langkah berikutnya sama dengan pengukuran VSWR.






V. Pengukuran Distance to Fault

1. Tekan tombol MODE

2. Gunakan panah utk memilih DTF-SWR lalu ENTER

3. Setting kalibrasi dan range freq. seperti langkah A & B.






IV. Pengukuran Cable/Waveguide Loss

Pengukuran Cable Loss ini menggunakan Precision SHORT di ujung feedernya.

1. Tekan tombol MODE

2. Gunakan panah dan pilih CABLE LOSS-ONE PORT, tekan ENTER

3. Tekan AMPLITUDE utk masuk ke menu skala

4. Tekan softkey TOP lalu tentukan nilai atasnya

5. Tekan softkey BOTTOM lalu tentukan bawahnya.






HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Kalibrasi alat ukur harus selalu dilakukan sebelum memulai pengukuran.

2. Mengetahui spesifikasi material seperti Loss Connector, Feeder, jumper eeder, splitter, antenna dan lain-lain.

3. Sebelum pengukuran, pastikan dahulu bahwa instalasi sudah terpasang bagus.

4. Menggunakan kabel extension lebih leluasa bergerak dalam melakukan pngukuran.


Salam.

27 April 2009

combiner



Combiner adalah suatu alat electronic yang berfungsi menggabungkan 2pemancar atau lebih menjadi 1 output ke antenna.Gambar di samping adalah jenis star point combiner

Patch Panel












Patch Panel, fungsi dari patch panel sendiri adalah sebagai switch manual,
Foto disamping adalah patch panel untuk TVtransmitter dan radio fm transmitter, patch panel disamping adalah model dual feed line antenna systems atau lebih gampangnya patch panel yang mempunyai 1 input dari suatu transmitter dan memiliki 2 output ke antenna sistem.

Salam

23 April 2009

FM Transmitter

Ini yang namanya Pemancar FM dengan daya 10KW!! beserta filter dan combinernya yang lumayan gede fisiknya!!!

EEV IOT


Inilah EEV IOT suatu pemancar TV, range maksimal out dari IOT ini antara 66 sampai 80kW

Frekuensi range 470 - 810 mHZ
Power gain 20.5 s/d 23 dB
Beam voltage 30 s/d 38 kV

IOT atau Inductive Output Tube saat ini banyak dipakai karena memiliki efisisiensi dari Klystron(karena daerah katoda,seperti sebuah tetrode,melewatkan kerja penguat kelas B atau AB)
IOT bisa juga disebut dengan KLYSTRODE = Klystron & Tetroda.

Elemen-elemen utama IOT;
- Katoda, pemanasan tak langsung
- Grid
- Input cavity
- Pembukaan Anoda
- Output cavity
- Collector
- System focus magnetic

Polarisasi Magnetostatic dan Electrostatic IOT;
- Anoda,Collector dan Cavitynya digroundkan
- Tegangan Negatif yang tinggi diberikan ke katoda(sampai puluhan kV)
- Sebuah tegangan yg kecil (ratusan volt) diberikan ke grid dan katodanya (tegangan tinggi antara grid dan groundnya)
- Beam electron dibenamkan dalam sebuah medan magnetic yg focus disupply dari sebuah selenoid,kecuali daerah collector,terlindungi secara magnetic

Kelebihan IOT
-IOT tidak membutuhkan power DC yg tinggi dan block device ac,karena tdk ada tegangan dc pada cavity output
- Penguatan yang sangat tinggi, misal iput 200-300 W bisa 50kw lebih outputnya dll.

Kekurangan IOT
- Mahal
- Mempunyai masa kerja sampai 20.000 jam dll.

Salam

Kathrein Signal Meter type MSK 33


Inilah Alat ukur yang bernama signal meter , foto diatas yang type MSK33 selain 7type lainnya

Fungsi alat ukur ini pastinya untuk mengukur kuat sinyal suatu pemancar RF, bisa dari satellit, radio, maupun TV.
Signal meter ini sangat besar manfaatnya di dunia broadcaster,karena kita bisa mengetahui besar kecilnya pemancar kita diterima di suatu daerah(tentunya dengan membawa alat ukur ini dengan mennjinjingnya saja/ukuran WxHxD : 275x130x317) berat kurang lebih 7kg

Diatas saya mencoba mengukur kuat sinyal salah satu stasiun TV,disitu terlihat kuat sinyalnya dan visualnya.Sangat mudah bukan...Tinggal nyalakan alat ukur itu,kita ukur stasiun pemancar mana dan tinggal PRINT (karena bisa di print tuh alat).
Janga kuatir kalau tidak adal sumber listrik! karena sudah ada baterre didalamnya, bisa untuk 1harian full!!

Salam

HPA TV Transmitter merk NEC











Ini adalah foto HPA TX NEC 20kw yang sedang di service,karena Power Supplynya kebakar...tinggal nyari beli Dioda,Triac, karena 2 komponen itu yang jebol,selain jalur PCB nya yang terbakar..

22 April 2009

21 April 2009

Broadcast Asia 2009






Broadcast Asia...

Tempatnya broadcaster asia ngumpul...
Untuk tahun ini rencana tgl. 16 - 19 juni 2009
untuk registrasi silahkan kunjungi www.Broadcast_Asia.com

Beli TV baru atau Setop Box?









Kelebihan TV Transmitter Digital diantaranya
1. Tidak ada noise
2. 1chanel frekuensi dapat ditumpangi sampai 8 stasiun tv.dll...

Mengapa TV Digital ?

TV Digital bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah Digital Broadcasting. Kelebihan signal digital dibanding analog adalah tahan terhadap noise dan kemudahan di perbaiki (recovery) di penerima.

Bahkan akhir-akhir ini, performance TV digital untuk penerimaan pada mobile terminal (misal telepon genggam, mobil, bus dan lain-lain yang bergerak) bisa ditanggulangi dan ditingkatkan performansinya dengan menggunakan prinsip space diversity (beberapa peneliti Jepang menambahkan antenna diversity sehingga diperoleh diversity 2x) untuk mengurangi efek Doppler karena pergerakan. Di laboratoritum penulis sendiri, antena dengan jumlah 4 terbukti mampu menaikkan performance dari bit-error-rate (BER) yang 1/10 menjadi 1/1000 untuk kecepatan pergerakan sebesar 100 km/jam. Ini adalah sebuah perbaikan yang menakjubkan hanya dengan menaruh antena dan sedikit algorithma pengolahan sinyal.


Kualitas TV Digital dan Analog saat bergerak


Keuntungan transmisi digital lainnya adalah less bandwidth (atau sebut saja: high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau "dipadatkan" dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power). Itulah beberapa hal yang sangat mengutungkan baik bagi perusahaan penyiaran ataupun bagi konsumen.

Keuntungan di atas menghasilkan kualitas gambar dan warna yang sangat jauh lebih bagus daripada TV analog. Bahkan kalau boleh diungkapkan "pori-pori kulit seorang presenter pun menjadi terlihat sangat jelas di depan pesawat TV kita" karena saking bersihnya gambar yang diterima.

Konsekuensi Era TV Digital

Sedikit ketidaknyamanan yang harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini adalah perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli Setop box (seperti gambar diatas)

Kemudian sedikit yang membedakan TV Analog dan Digital adalah sistem pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses misalnya Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding dan equalization di penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan TV Analog . Ketika TV analog sudah menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya.

Sistem Pemancar TV Digital

Di seluruh dunia ada 3 standar TV Digital yaitu DTV (Digital Television, standar di USA), DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial, standar di Eropa) dan ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial, standar di Jepang). Semua standar di atas berbasiskan OFDM dengan error correcting code reed Solomon dan/atau convolutional coding dan audio codingnya adalah MPEG-2 Audio AAC untuk ISDB-T dan DTV dan MPEG-1 layer2 untuk DVB-T.

Lagi-lagi Jepang membuat standar sendiri dalam hal TV Digital ini, sama seperti yang mereka lakukan pada September 2005 lalu di Jerman (saat itu Jepang diberi kesempatan untuk mempresentasikannya setelah USA dan Eropa, IEEE PIMRC2005), bahwa Jepang juga ingin membuat standar sendiri untuk sistem komunikasi terbaru yaitu UWB (Ultra Wide Band) dengan pusat Riset saat ini di Yokohama.

Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-Tnya Jepang dikabarkan sangat fleksibel dan banyak punya kelebihan terutama pada untuk penerima yang bergerak (mobile reception) atau boleh kita katakan bahwa ISDB-T lebih tahan terhadap efek Doppler. ISDB-T yang merupakan satu dari dua saudaranya yaitu ISDB-S (untuk transmisi lewat kabel) dan ISDB-S (untuk satelit), juga bisa diaplikasikan pada system dengan bandwidth 6,7 dan 8 MHz.

Fleksibilitas ISDB-T bisa kita lihat juga dari mode yang dipakai yaitu mode 1 untuk aplikasi mobile SDTV, mode 2 untuk aplikasi penerima yang mobile dan fixed HDTV/SDTV dan Mode 3 untuk yang khusus penerima fixed HDTV/SDTV. Semua data modulasi fleksible untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Kemudian perubahan mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut TMCC (Transmission and Multiplexing Configuration Control).

Sebagai catatan untuk Indonesia menggunakan sistim pemancar DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terrestrial) dan DVB-H (Digital Video Broadcasting-Handheld)

Untuk saat ini ^ stasiun Tv yang bergabung dalam satu konsorsium adalah (ANTV, MetroTV, SCTV, TransTV, Trans7, dan TVOne) untuk lebih jelasnya silahkan open http://www.ktdi.tv

sedangkan untuk DVB-H yang sedang uji coba adalah MNC grup

Salam.

TV&Satelit Analyzer



TV & Satelit Analyzer/Spectrum Analyzer

Didefinisikan sebagai penyelidikan mengenai distribusi energi sepanjang spektrum frekuensi dari sebuah sinyal listrik yg diketahui,dari penyelidikan ini diperoleh informisi yg sangat berharga mengenai bandwidth (lebar bidang frekwensi), efek berbagai jenis modulasi,harmonik(pembangkit sinyal palsu) dan begitu juga pada semua manfaatnya dalam perencanaan dan pengujian rangkaian RF dan pulsa.

Fungsi Spectrum Analyzer :

1. Tuning Kontinyu AM/FM dengan kisaran frekuensi beberapa mhz.
2. Mengukur amplitudo dan frekuensi dan RFI yg dihasilkan oleh alat elektrik.
3. Mengetahui sinyal satelit/TV dan subcarriernya
4. Mengidentifikasi mode modulasi, seperti AM,FM,SSB,FSK,PCM dll
5. Tracking sinyal pemancar/penerima,memeriksa penguatan tiap tingkat ketika perakitan,pemeriksaan kesalahan/pengetesan harmonisasi dan distorsi modulasi
6. Mengukur Return Loss, VSWR, Filter.
7. Mengukur kuat medan.

18 April 2009

TV Transmitter







TV Transmitter

Foto disamping adalah sebuah foto TV Transmitter dengan daya 10kW dengan merk Rohde&Schwarz dan NEC 20kW

Sistem pemancar ini menggunakan sitem water cooling atau sistim dengan pendinginan air(glikol)

Pemancar TV dengan daya 10kwdan20kW dapat menjangkau sejauh 80 Km (LOS/Line Of Sight).Tentunya dengan kondisi lapangan yang memungkinkan, seperti tinggi dari antenna pemancar maupun antenna penerima.

Power consumption dari pemancar 10kW sekitar 26 kW.Sedangkan untuk power supply dari pemancar menggunakan power supplt Switching, yang terkenal dengan keefisiensiennya.

Berikut istilah-istilah di TV Transmitter
- High Level Combiner (Split) ; Pemancar yg proses penggabungan sinyal video dan audio dilakukan di tingkat akhir
- Low Level Combiner (Common) ; Pemancar yg proses penggabungan sinyal video dan audio dilakukan ditingkat IF.
White Clipper ; Rangkaian yg berfungsi memotong level video pada sisi putih sesuai dengan standar,hal ini dilakukan agar residual carrier (Modulation Depth) dapat dipertahankan 12,5%
- Video level ; Untuk mengatur level video pada level nominal 65% dari 1vpp
- Sync level ; Untuk mengatur sync pada level nominal 25% dari 1vpp
- Back porch ; Untuk memegang level sync pada level
Sync clamper ; Untuk memegang level sync pada level tertentu,tujuannya agar peak power stabil
- Video IF Modulator ; Berfungsi untukmemodulasikan signal video composite pada IF 38,9 MHz secara AM negative modulation.
- Video IF osilator ; membangkitkan frekuensi video IF sebesar 38,9 MHz
- VSBF ; Memfilter double side band menjadi VSB
- GD EQ ; Berfungsi memperbaiki cacat group delay yg terjadi karena VSBF
- Diff.Phase Corrector ; Untuk memperbaiki cacat differential phase yg terjadi
- Diff Gain Corrector ; Untuk memperbaiki cacat differential gain yg terjadi
- Differential phase ; Perbedaan phase dari colour sub carrier 4,43MHz karena perubahan level luminance
- Fungsi colour burst ; Untuk syncronisasi warna yaitu phasenya mementukan corak warna (HUE) gainnya untuk menentukan saturation
- Fungsi colour sub carrier ; Sebagai pembawa informasi warna
- Vision mixer ; Mencampur frekwensi rf osilator dengan video if yg telah termodilir oleh signal video secara am negative
- Band Pass Filter ; Melewatkan satu band frekwensi channel yg diinginkan dan mengateunasi frekuensi* yg tdk diinginkan
_ TRPA (Transistor Power Amplifier; Penguat daya menggunakan transistor
- Circulator ; Sebagai pengaman agar jika terjadi refleksi tidak kembali ke TRPA
- Audio Limiter ; Berfungsi untuk membatasi sinyal audio
- Pre emphasis ; Untuk menaikan frekuensi tinggi (Tujuan dipasang pre emphasis pada receiver TX FM dan de emphasis pada receiver FM adalah untuk membuat agar sinyal S/N signal audio pada setiap frekuensi sama.
- Audio IF FM modulation ; Untuk modulasi sinyal audio pada frekuensi IF 33,6 MHz secara FM
- Aural Mixer; Mencampur frekuensi RF Osilator dengan audio IF 33,4MHz.
- CIND (Constant Impedance Notch Diplexer) ; Menggabungkan video secara AM negative VSB dg audio carrier yg termodulasi oleh sinyal audio secara FM

PARAMETER TEKNIS TV TRANSMITTER
Input Level Video 1vpp, Audio 0dB
Impedansi Input Video 75 ohm, Audio 600ohm
Sistem modulasi Video AM Negatif, Audio FM
IF Frekuensi Video 38,9 Mhz, Audio (mono) 33,4 MHz
Output power Video 0dB, Audio -10, - 12,5 dB
Output impedansi Vision 50 ohm, Audio 50 ohm
Band width 8MHz
Derajat modulasi (Mod.Depth) Video RC 10% BL 75% Luminance 65% Synch 25%
Audio F. 50khz pada input 1KHz/0dBm atau +6dBm

Semoga bermanfaat.

Salam.

Icom IC-2200H



Review ICOM IC-2200H

Saya memiliki RIG ICOM IC-2200H Rig satu-satunya selain HT yang saya miliki

(Gambar disamping FM Tranceiver IC-22ooH beserta power supply ATX merk epro)

Review RIG Icom ini sudah direview di blog tetangga juga, cuma mau nambahin saja waktu pemakaiannya

Range Frekwensi

Frekwensi yang ter-cover oleh radio ini adalah TX: 136.000 - 174.000 MHz, dan RX: 118.000 - 174.000 Mhz

Power Output

- Low Power (5 Watt) - Kosumsi Arus 5A
- Middle Low (10 Watt) - Kosumsi Arus 6A
- Middle-high (25 Watt) - Kosumsi Arus 10A
- High (65 Watt) - Kosumsi Arus 15A
Akan tetapi terkadang power tidak sesuai diatas,hal tersebut banyak dipengaruhi berbagai macam faktor.

Receiver

RIG IC-2200H ini sangat memuaskan buat saya, baik dalam kepekaan maupun toleransi terhadap spletteran.Hal ini saya bandingkan dengan pesawat lain yang dimiliki temen-temen breker di kampung saya.Kadang iseng-iseng monitor di frekuensi 120.900Mhz (coba deh di monitor tuh frekuensi ada apa...)

RF Attenuator

Mungkin yang sedikit membedakan dengan radio di kelasnya, adalah bahwa IC-2200H ini mempunyai fungsi RF attenuator yang tergabung dalam tombol squelch.(RF atteunator ini sampai )10db fungsinyauntuk meredam spleteran atau distorsi dari pemancar lain

Audio

Untuk audio mungkin lebih treble/midle lebih tepatnya,mungkin ini sudah khasnya icom ya??

Pengoperasian Fungsi

Semua pengaturan fungsi dapat dilakukan dari hand mic standart (HM-133V) dengan mudah. ataupun langsung dari tombol-tombol yang ada di RIG tersebut.

Memory

Memory yang disediakan sangat banyak, yaitu 200 memory.

secara umum saya puas memiliki IC 2200 H, saya beli waktu itu seharga 1,5jt, sekarang diatas 1,8jt

Sebagai catatatn saja;
lebih baik untuk power supply diatas 20A, selama ini saya memakai trafo 20A, masih saja drop,masih ada humming,tapi diatas 20A ok

Untuk kekurangan dari RIG ini menurut saya cepet panas, jadi mesti siap-siap ada kipas tuh
disamping itu, mau saya besarkan power outputnya,waduh belum ketemu mesti dimana di adjustmennya,soalnnya trimer yang biasanya ada untuk trim power tidak ada ya,padahal untuk power amplifier ini bisa mencapai 75Watt!!

Roger!!